
Heavy metal tidak akan pernah ada tanpa Led Zeppelin.
Kalau pun ada, pasti jelek.
Dave Grohl, Rolling Stone Magazine
14 tahun silam seorang teman meminjamkan saya album Remasters Vol. 2. Sebuah koleksi milik sang kakak yang seharusnya tidak boleh keluar dari kamar. Tapi setelah 2 hari, 1 minggu, 3 bulan, sampai 1 tahun, saya masih belum paham apa yang membuat Rain Song menjadi sangat menarik. Sebuah lagu melodius, pelan, dan meledak-ledak. Bertahun kemudian saya baru mengerti. Itulah heavy metal, tidak melulu distorsi dan volume.
Orang sudah lama tergila-gila kepada Stairway to Heaven ketika saya baru mulai mendengar Tangerine, sebuah balada cinta pendek yang sangat menjiwai era ‘70-an. Sayang zaman sekarang LSD sudah jadi barang langka, seloroh teman saya suatu ketika kami mendengar lagu itu bersama. Masih dengan celana pendek, seragam sekolah. Lagu itu ada dalam Led Zeppelin III, album yang membuat Led Zeppelin menjadi monster rock yang cantik di kepala saya.

Tapi Since I’ve Been Loving You sudah jarang diputar sekarang. Tanpa Bonham, Since I’ve Been Loving You akan berbeda. Mudah-mudahan saya salah, seperti kafir yang tidak kuat imannya. Tidak seperti Dave Grohl yang benar-benar percaya, seyakin ucapannya di Rolling Stone.
Saya percaya bahwa Zeppelin akan bermain kembali untuk sekali lagi membuktikan mereka adalah band rock terhebat sepanjang masa. Itu pasti akan terjadi. Mereka akan menemukan pemain drum baru dan saya akan berada di baris paling depan setiap konser mereka.
Dan saya bisa mati sebagai pria bahagia.
Amin.
since i've been loving you

No comments:
Post a Comment