Blog

Hari Kacang

Reuni keluarga adalah masa-masa penuh kenangan dan kacang. Saat semua anggota keluarga berkumpul yang ada biasanya adalah kue-kue, pinggan penuh lauk, stoples kacang di pojokan, sirup marjan, gosip segar, dan keponakan. Bila elemen-elemen itu digabungkan maka reuni itu akan menjadi obrolan tanpa titik koma seputar mendiang Alda, Melky, dan Adi ditilik dari sudut pandang 360 derajat bersama suara sendok, suara kacang remuk, dan omelan Mbak Ine ketika Sammy menumpahkan segelas sirup marjan. Bila ada yang ingin belajar sulap, itulah saat yang paling tepat untuk menyeruput kacang dalam stoples segenggam penuh tanpa seorang pun pernah menyadarinya. Anda boleh coba praktekkan cara itu sekali waktu.

Kendati demikian, reuni keluarga adalah masa-masa yang juga penuh ampunan karena dalam sekejap seorang mbak-mbak akan dengan seketika mencuri perhatian khalayak sekaligus menyelamatkan harga diri Sammy, sang keponakan, dari rasa bersalah dan rentetan omelan mamanya dengan pertanyaan, “Wah, Sammy udah besar ya. Kelas berapa sekarang?” Sejurus kemudian bisa dipastikan mama yang sedang naik pitam itu akan menurunkan nada suaranya (meski masih sedikit bergetar), “Tu, Sam, ditanya tante tuh. Masih TK, Tanteeee.” Setelah itu seisi ruangan dipenuhi gumaman, senyum, dan seperti dikomando muncul banyak komentar bernada pujian, seperti “waaaa heeeebat yaaaa”, “waaaaaa udah pinter ya sekarang”, “saaaama dong kayak Mas Aldoooo”, dan “nah lho, kacangnya kok habis?”. Saat itu Anda pasti berharap sudah belajar jurus menghilang.

No comments: