Blog

theme song: assassins tango
(aturan pakai: donlod, play, baca)

---> play di sini

Di jalan tol jam 1.20 pagi
Suami istri di dalam sedan hitam
Sedan gempal meluncur lamban membelah hujan

Di dalamnya si istri matanya berair, basah, merah
Si buyung sendiri di belakang menangis kencang
Si suami dengan muka ditekuk mengintip spion melihat keadaan

Si buyung masih menangis dan isak tangis sang istri masih terdengar
Di luar hujan masih belum reda
Sedan merah langsing persis di belakang sekarang

Dua menit sudah sedan merah menghardik dengan lampu depan
Lampunya menyalak-nyalak minta jalan
Dia hendak memotong sedan hitam
Tapi si suami bergeming
Tidak ada jawaban buat sang istri
Tidak ada jalan buat sedan di belakang
Sedan besar itu tetap saja meluncur pelan membelah hujan

Di jalan tol pukul 1.20 pagi tidak ada siapa-siapa kecuali sepi
Di jalan tol pukul 1.20 pagi segala sesuatu bisa terjadi

---> melodi biola

Sayang tidak ada jalur lain di sebelah kanan jalur cepat
Lampu depan ditembak berulang-ulang
Sayang tidak ada celah lagi di sebelah kanan jalur cepat
Lampu depan ditembak lagi adalah peringatan

---> setelah solo biola reda

Si istri kembali dalam amarah
Si suami bergeming, tidak peduli ocehan istrinya
Si buyung masih menangis kencang
Di belakang sedan merah mulai menggila
Tidak ada cara lain selain jalur lambat

---> suara drum memecah hening

Si istri menyumpahi sosok gadis muda di tengah pesta
Gadis anggun dengan gaun panjang berbelah rendah di dada
Tidak kelihatan ada banyak perhiasan apalagi permata
Gadis muda yang jadi momok bagi istri-istri tua

Lagi si suami bergeming
Dia tidak peduli ocehan sang istri
Dia hanya ingat gadis manja yang belakangan selalu ada
Di ruangannya
Di ingatannya (--->ada desir biola)
Di ruang rapat
Di kamar kerjanya
Di bawah meja kerjanya
Gadis itu
Gadis yang sama yang dikutuk istrinya
Gadis manja yang selalu mengajaknya bercinta

Aku akan mencintaimu
Tidak ada seorang yang lain
Hanya aku dan kamu
Gadis itu menutup tubuhnya dengan selimut
Senyumnya masih membekas di pipinya yang merona merah

Seketika si suami tersenyum
Tidak kepada si istri, si buyung, atau sedan merah di belakang
Dia tersenyum untuk perayaan cintanya
Sebuah perayaan yang layak dikenang, diingat

Meski kadang hanya terjadi seketika
Di ruangannya
Di ruang rapat
Di kamar kerjanya
Di bangku belakang mobilnya

Aku tidak bisa bersamamu ke pesta itu
Terlalu banyak orang
Terlalu besar risikonya
Ada istri anakku di sana

Tapi cinta harus dirayakan
Tapi cinta harus dirayakan
Meski seketika

Di tengah pesta
Di antara tawa
Sebuah perayaan terjadi
Di sebuah sudut
Di kamar utama
Si istri menemui suaminya yang sedang bercinta
Bercinta dengan si gadis muda yang jadi akar cemburu semua istri di tengah pesta

Sekarang semua diam
Tidak ada
Aku
Kamu
Suami
Istri
Si buyung
Atau sedan merah di belakang
Tidak ada perayaan cinta
Tidak ada itu
Tidak ada sudut untuk berpesta
Untuk sembunyi
Sekarang semuanya terang
Sama terang dengan lampu sedan merah di belakang
Sama-sama menghardik minta jalan

Sayang tidak ada jalan lagi di sebelah kanan jalur cepat
Sayang tidak ada jawaban buat semua pertanyaan
Lampu depan ditembak berulang-ulang
Lagi-lagi adalah peringatan

Adalah makian
Kamu bajingan!
Kamu bajingan!
Kamu bajingan!
Kamu bajingan!

...

PLAAAAK...
Tangannya tiba-tiba di wajah sang istri
Semuanya mendadak diam
Tidak ada deru mesin
Tidak ada bunyi air digilas roda
Hanya si buyung yang menangis kencang

BLAAAAAR...
Sedan merah sudah melaju di depan
Sekarang baru semuanya benar-benar diam
Si buyung tidak lagi menangis
Dia hanya terbujur di bangkunya
Si buyung sudah pergi pagi itu
Dibawa sebutir peluru yang menembus dinding pintu belakang

Kalian bajingan!

No comments: