Lql hvormtpfs nzh bzm *
Lima detik lebih seantero ruangan kantor mendadak sunyi seperti kuburan. Sofyan yang baru saja melonjak girang dan menjatuhkan segelas air pun ikut-ikutan diam. Tampang bloonnya jadi pusat perhatian. Tapi itu tidak lama. Ruangan kantor seluas dua lapangan basket itu kembali riuh, persis pasar ikan. Saat itulah Sofyan berlari ke meja kerja Galih.
“Gila lo, Yan,” teriak Galih sambil buru-buru menangkap cangkir kopi di mejanya yang hampir saja jatuh tersenggol lengan Sofyan.
“Ha?” Sofyan masih terengah-engah.
“Ha, he, ha, he, aje lo. Tuh kopi hampir aja kena gue,” Galih masih ngedumel sambil memeriksa kemeja kerjanya yang sama sekali tidak terkena percikan kopi.
“Eh, lihat deh, bisa enggak lo tebak ini,” kata Sofyan dengan wajah semringah sembari menunjukkan kertas orat-oretnya kepada Galih.
Di ujung pelangi
Di pangkal kemudi
Yang memulai, sayang
Yang mengakhiri, mati
“Apa ini?”
“Wah lama kalo lo harus mikir dulu,” potong Sofyan sombong. “Itu artinya ‘IKSI’.”
“IKSI? Itu kan ikatan mahasiswa jurusan lo dulu,” kata Galih.
“Jurusan lo juga kalee,” timpal Sofyan.
“Iye, trus kenape, tong?” tukas Galih sewot.
“Nah itu dia. Dia kenal gue, Gal!” ujar Sofyan bersemangat.
Galih hanya melihat wajah Sofyan sebentar lalu melengos.
“Masih dia juga yang jadi topik bulan ini?” kata Galih terus ngeloyor pergi membawa cangkir kopinya.
“Gal, Gal, tungguin,” panggil Sofyan sambil tergopoh-gopoh mengejar Galih.
***
dari_sofyan: emang kamu angkatan berapa?
eni_tea: ada dey
dari_sofyan: pasti 90 sekian kan? soalnya gue gak terlalu kenal sama angkatan 2000-an.
eni_tea: mungkin...
dari_sofyan: kok mungkin sih. 90 berapa?
eni_tea: 3-2 6-2 2-1 6-1
dari_sofyan: apaan tuh?
eni_tea: sampai ketemu mas yan... ciao
dari_sofyan: eh tunggu dulu
BUZZ!!!
BUZZ!!!
***
Sore itu Galih sedang memelototi monitor komputer ketika Sofyan dengan wajah kusut menghampirinya.
“Gal, bantuin dong...”
“Lagi sibuk.”
“Gal, gue pusing neh...”
“Auk ah,” jawab Galih sambil terus memelototi monitornya dan kembali serius dengan permainannya.
“Tadi gue ketemu si ekor kuda pas makan siang. Makin cakep aje,” goda Sofyan.
“Udah tahu kok. Gue kan lewat situ tadi siang,” ujar Galih masa bodoh.
“Iya sih, dia juga lihat lo. Pas lihat lo dia bilang gini sama gue...” Sofyan sengaja menggantungkan kalimatnya.
“Enggak penasaran kok,” kata Galih cuek.
“Iya sih, soalnya lo kan enggak tau dia udah putus sama si botak dan dia lagi butuh teman. Gue sih ngajak dia lihat pementasan teater di TIM hari Jumat entar, tadi kita udah pesen tiketnya,” kata Sofyan.
“Trus?” tanya Galih pendek pura-pura tidak penasaran.
“Ya gitu, tapi... kayaknya weekend besok gue bakal sakit deh. Makanya gue lagi mikir ni tiket mendingan gue kasih siapa, ya?” kata Sofyan sambil mengelus-elus dua buah tiket teater.
Sekejap tiket itu sudah berpindah tangan. Galih menyambar tiket itu dan langsung menyimpannya ke dalam saku kemeja.
“Siniin tebakannya,” perintah Galih.
“Giliran ekor kuda aja lo cepet,” Sofyan masih senyum-senyum.
“Udaaah, mana? Kelamaan gue terusin main game lagi neh,” ancam Galih.
“Eee jangan, jangan, ini nih,” Sofyan menyodorkan coretannya.
“3-2 6-2 2-1 6-1”
Galih masih berpikir ketika ponsel Sofyan berdering pendek, sebuah SMS masuk.
“Eh ekor kuda SMS neh, dia minta tolong temenin ke butik dulu sebelum nonton teater besok. Mending gue jawab apa ya?” goda Sofyan sambil mulai membalas SMS itu.
“Iyain aja. Besok gue yang temenin deh,” jawab Galih cengengesan.
“Siaaaap, Kumendan! Sudah terkirim,” kata Sofyan.
Galih melanjutkan permainan di komputernya, meninggalkan Sofyan yang masih plonga-plongo menunggu jawaban tebakan itu.
“Lho kok enggak dipikirin lagi?” tanya Sofyan kesal.
“Susah banget. Gue enggak tahu jawabannya,” kata Galih.
“Ah bohong lo, tadi gue lihat lo dah cengar-cengir,” ujar Sofyan dengan nada makin kesal.
“Iya sih, cuman kan lo tahu mobil gue masih di bengkel sampe Senin. Terus gue mesti pake apa nganterin dia ke butik besok,” jawab Galih cuek.
“Wah rese lo. Enggak bener lo. Mo minjem mobil aja pake sok-sokan gak mau jawab,” kata Sofyan kesal.
“Jadi... gue dapet mobil neh?” pancing Galih.
“Rese lo, yo wis, cepetan jawab tu dulu,” jawab Sofyan setelah agak lama berpikir untung ruginya.
“Nah gitu dong. Itu baru namanya fasilitator,” sahut Galih sambil terkekeh.
“Ya, udah, cepetan!”
“Napsu amat sih, Mas. Ojo kesusu..., mbok yao, sing sabar,” kata Galih jumawa dan langsung disambung cepat ketika melihat gelagat buruk Sofyan mengangkat cangkir kopi, ”Itu kode SMS,” jawab Galih secepat kilat.
“Yang artinya...?” Sofyan menggeleng belum mengerti.
“Ambil HP lo terus ketik pake kode itu.”
“3-2 6-2 2-1 6-1, itu artinya: pencet angka 3 dua kali, angka 6 dua kali, dan seterusnya,” ujar Galih.
Tak lama Sofyan sudah cengar-cengir.
“Dia anak ‘96, Gal!” Sofyan semangat. “Eh lo masih inget enggak anak ‘96 yang kurus-kurus tinggi, putih, cakep, terus jadi penyanyi waktu itu?”
“Abduh?” jawab Galih sekenanya.
“Geblek, Abduh mah doyannya karaoke doang,” kata Sofyan terkekeh.
“Rahmat?”
“Serius neh, gue lupa namanya, kan lumayan cakep tuh. Kali aja ini dia,” kata Sofyan penuh harap.
“Auk ah, udah... udah.... sono lo pergi ke mana kek. Kan lo dah gue kasih tahu jawabannya,” ujar Galih yang mulai kesal karena sudah dua kali kalah dalam permainannya.
“Sialan,” kata Soyan sambil berlalu.
Telepon di meja Galih berdering saat dia mulai bermain game dari awal lagi.
“Ya, Galih.”
“Gal”
“Apaan lagi sih?” teriak Galih kesal sambil melongok ke bilik Sofyan di ujung ruangan yang diikuti pandangan sebal oleh karyawan lainnya yang mulai merasa terganggu.
“Gue lupa bilang ama lo tadi”
“Bilang apaan?”
“Si ekor kuda ngajak sodaranya juga pas nonton teater itu... tiga orang.... (ceklek)”
“Wah ngehe lo, Yan!” teriak Galih sambil berdiri dan diikuti makian karyawan lainnya yang kesal dengan tingkah mereka berdua sembari melempar kertas, bungkus rokok, korek api, pulpen, setip, kalender meja, remote AC, dan pines sekotak.
***
eni_tea: hi mas yan
dari_sofyan: hi juga... eh kamu anak 96 to
eni_tea: hebat euy ketebak
dari_sofyan: biasa aja kok
eni_tea: iya sih, soalnya bkn kamu kan yg nebak hehehe
dari_sofyan: lho, kok situ tau sih? siapa yg bilang?
eni_tea: ada dey
dari_sofyan: eh ketemuan yuk
eni_tea: boleh aja
dari_sofyan: aseeek, kpn?
eni_tea: terserah
dari_sofyan: bsk, ari sabtu jam 10 gmn?
eni_tea: ok
dari_sofyan: dmn?
eni_tea: 11-1-13-16-21-19
dari_sofyan: buset, tebakan lagi?
eni_tea: daag mas yan
***
Sabtu pagi Sofyan sudah tiba di kampus. Sebuah kejadian langka nan istimewa karena tidak biasanya dia bangun pagi pada hari Sabtu. Pagi masih pukul 9. Mahasiswa yang datang hari itu tidak terlalu banyak. Tapi seperti biasa, kantin kampus tetap ramai pada hari Sabtu. Biasanya banyak alumni yang mampir ke kampus hari Sabtu. Kebanyakan karena janjian dengan sesama alumni dan sisanya adalah alumni yang memang masih betah di kampus.
Pukul 10.15,... 10.23,... 10.24,... Sofyan masih sendiri di mejanya. Pose duduknya sudah berganti puluhan kali. Jus dan bubur ayam di depannya sudah tandas. Sementara si dia, si misterius itu, belum juga tampak.
Pukul 10.45, masih belum ada tanda-tanda. Tapi seorang gadis cantik yang entah dari mana datangnya menghampiri Sofyan.
“Kamu teh eni_tea?” tanya Sofyan sambil tersenyum simpul menahan gembira. Dalam hati dia bersyukur kepada Tuhan karena gadis itu benar-benar cantik, gilang gemilang.
“Buat kamu,” ujar gadis itu sambil memberikan secarik kertas.
“O, iya, thanks, please... have a seat, dear,” jawab Sofyan tengil, setelah berhasil menguasai medan.
Semua bisa berbalik:
Lql hvormtpfs nzh bzm
Pvhrzm ormtormt
Hzozn tzors
*) Terinspirasi dari cerpen di HAI yang bikin gue melewati masa2 membosankan di ruang editing dengan sukaria, ceria, nan riang gembira... halah.
4 comments:
ojo selingkuh mas yan
kasian lingling
salam galih
hikz.., agak di bawah ekspektasi gw nih.. gw dah siapin matriks, dah siapin sandi a=n, dah siapin spidol warna-warni..
hehehe..
jujur, masih di atas angka harapan gw. tadinya gw pikir bakal lebih dari 25 menit. ternyata cuma butuh 19 menit 8 detik (http://www.sitemeter.com/?a=stats&s=s26anakmetal&v=48&r=9&vlr=8&pg=1&d=624) selamat ya
hehehe
ah jelek lo..
kok pake diitung ga bilang-bilang.. gw nyambi-nyambi tadi.. sambil nelpon orang yg mo di panggil jadi staf pajak.. *alasan..*
Anjrittt. You boleh Vic. Gua belibet awalnya.
Btw Star, anda hebat. hanya 19 menit.
Tapi ada yang salah tuh.
"kesian" bukan "kasian" hehehe
Salam kenal buat Star
Post a Comment