Blog

Cecep, Bocah Korban Bush

Melly Febrida - detikcom

Bogor - Bush memang merepotkan warga Bogor, Jawa Barat, dan sekitarnya, termasuk Cecep. Cecep, sebut saja begitu, adalah bocah berumur sekitar 10 tahun.

Ceritanya, sekitar pukul 07.30 WIB, Senin (20/11/2006), Cecep yang mengenakan baju lengan panjang warna putih dan celana putih plus menyanggong tas ransel, tampak berjalan di depan gedung DPRD Bogor seorang diri. Dia tampak kebingungan. Saat itu, lalu lintas Bogor sangat lengang.

Setelah itu dia pergi. Tapi tak lama kemudian dia muncul lagi. Kehadirannya jelas menarik perhatian puluhan polisi dan tentara yang berjaga di sekitar gedung DPRD Bogor. Mereka pun bertanya pada bocah itu,"Mau ke mana, Dik?"

Melihat aparat berseragam, bocah itu tampak ketakutan. "Terminal," sahut bocah itu sejurus kemudian, sambil berjalan meninggalkan rombongan petugas keamanan yang menenteng senjatanya.

Dia berjalan hingga perempatan jalan, tapi dia tidak menemukan apa yang dicari. Seorang petugas keamanan mengamati gerak-geriknya. "Mau ke mana? Coba ke sini dulu," ajak petugas yang berjaga di gedung DPRD.

Dengan mata sembab nyaris menangis, bocah itu mengaku hendak ke terminal, lalu ke pulang ke Purwakarta. Anak itu mengaku kesulitan mendapatkan angkot. Angkot yang biasa ditumpanginya tidak ada satu pun yang melintas untuk membawanya ke Terminal Baranangsiang, yang telah tutup sejak pukul 06.00 WIB.

"Angkot sekarang nggak ada, kamu harus ke Ciawi dulu, lalu naik bus ke Purwakarta. Sekarang dapat angkot susah, kamu nggak usah pulang sekarang," bujuk polisi itu.

"Nggak mau, saya harus pulang sekarang," bocah itu merajuk, masih dengan takut-takut.

"Kamu sekolah di mana?" tanya polisi.

"Di pesantren di Sadeng," jawab bocah itu.

Bocah itu mengaku dari Sadeng naik angkot, turun di Jembatan Merah. Di Jembatan Merah dia kesulitan meneruskan perjalanan sehingga nyasar ke mana-mana.

Melihat bocah itu, para petugas keamanan tidak tega. Seorang polisi lalu memanggil temannya yang tengah melintas membawa truk. Truk itu berisi air mineral yang dibagikan untuk para polisi yang bertugas.

"Kamu nebeng truk itu saja ya. Nanti turun di Ciawi, gampang," kata polisi itu. Bocah itu, sebut saja Cecep, menerima tawaran pak polisi yang baik hati itu. Dia lalu didudukkan di kursi depan bersama sopir. Cecep hanyalah satu contoh betapa hari ini warga Bogor sangat terganggu aktivitasnya akibat Bush.(nrl/sss)

file asli ada di sini.

No comments: