Blog

tips fotografi pantai

banyak orang bertanya-tanya, bagaimana cara menghasilkan gambar pantai yang baik, indah, seksi, dan aman. caranya sebenarnya tidak terlalu sulit bila Anda mau sungguh-sungguh berusaha. setidaknya ada tiga tips sederhana dan satu tips penting yang dapat saya berikan.

1 perhatikan arah cahaya
karena foto adalah melukis dengan cahaya, maka usahakan agar objek yg ingin Anda lukis cukup memperoleh cahaya. pada gambar berikut, foto diambil dengan membelakangi matahari sehingga warna yang dipantulkan objek menjadi maksimal. langit dan air akan tampak lebih biru, dedaunan akan tampak lebih hijau, dan pasir pantai kelihatan lebih cerah.






















2 ulangi sekali lagi dan perhatikan komposisi
dalam era digital seperti saat ini, sangat mudah bagi seorang fotografer untuk melihat hasil potretannya secara instan. gambar yang telah direkam dengan cepat dapat dikoreksi melalui layar LCD. apabila cahaya yang direkam telah dirasa cukup dan objek telah menghasilkan warna yang optimal, perhatikan komposisi gambar. apakah ada yang janggal dengan pilihan sudut pengambilan gambar atau apakah gambar yang dihasilkan tidak seimbang: miring, atau apakah ada objek yang terpotong. bila jawabnya iya, jangan sungkan-sungkan mengulangi pemoretan sekali lagi.






















3 eksperimen
objek yang indah bisa jadi akan tampak biasa-biasa saja apabila sudah pernah dilihat, dipotret, dan dipamerkan oleh orang lain. itu sebabnya berikan sentuhan pribadi pada objek yang akan direkam. seperti halnya lukisan, sebuah potret juga boleh dibubuhi tanda tangan.

























Dan yang terakhir adalah...
4 detail adalah yg utama, terutama, dan paling utama!

sesaat sebelum ia...

bukan karena itu sandal yg sangat empuk,
bukan...
bukan karena itu sandal pemberian,
bukan...
bukan karena itu sandal yg tidak takut air,
bukan...
sandal itu berukuran 13, itu saja

dan demi apollo poseidon dll
sandal seukuran itu tidak dijual bebas di p seribu

demikian alkisah hikayat sandal...

hai ma, sori ma, thx ma

foto keren... ditemukan sebagai pajangan di bandung, sabtu kmrn

buat yg punya jaket ini...















enjoy: bang bang, urami bushi, nobody but me, music box dancer, sette note in nero, battle without honor, green hornet theme
Cecep, Bocah Korban Bush

Melly Febrida - detikcom

Bogor - Bush memang merepotkan warga Bogor, Jawa Barat, dan sekitarnya, termasuk Cecep. Cecep, sebut saja begitu, adalah bocah berumur sekitar 10 tahun.

Ceritanya, sekitar pukul 07.30 WIB, Senin (20/11/2006), Cecep yang mengenakan baju lengan panjang warna putih dan celana putih plus menyanggong tas ransel, tampak berjalan di depan gedung DPRD Bogor seorang diri. Dia tampak kebingungan. Saat itu, lalu lintas Bogor sangat lengang.

Setelah itu dia pergi. Tapi tak lama kemudian dia muncul lagi. Kehadirannya jelas menarik perhatian puluhan polisi dan tentara yang berjaga di sekitar gedung DPRD Bogor. Mereka pun bertanya pada bocah itu,"Mau ke mana, Dik?"

Melihat aparat berseragam, bocah itu tampak ketakutan. "Terminal," sahut bocah itu sejurus kemudian, sambil berjalan meninggalkan rombongan petugas keamanan yang menenteng senjatanya.

Dia berjalan hingga perempatan jalan, tapi dia tidak menemukan apa yang dicari. Seorang petugas keamanan mengamati gerak-geriknya. "Mau ke mana? Coba ke sini dulu," ajak petugas yang berjaga di gedung DPRD.

Dengan mata sembab nyaris menangis, bocah itu mengaku hendak ke terminal, lalu ke pulang ke Purwakarta. Anak itu mengaku kesulitan mendapatkan angkot. Angkot yang biasa ditumpanginya tidak ada satu pun yang melintas untuk membawanya ke Terminal Baranangsiang, yang telah tutup sejak pukul 06.00 WIB.

"Angkot sekarang nggak ada, kamu harus ke Ciawi dulu, lalu naik bus ke Purwakarta. Sekarang dapat angkot susah, kamu nggak usah pulang sekarang," bujuk polisi itu.

"Nggak mau, saya harus pulang sekarang," bocah itu merajuk, masih dengan takut-takut.

"Kamu sekolah di mana?" tanya polisi.

"Di pesantren di Sadeng," jawab bocah itu.

Bocah itu mengaku dari Sadeng naik angkot, turun di Jembatan Merah. Di Jembatan Merah dia kesulitan meneruskan perjalanan sehingga nyasar ke mana-mana.

Melihat bocah itu, para petugas keamanan tidak tega. Seorang polisi lalu memanggil temannya yang tengah melintas membawa truk. Truk itu berisi air mineral yang dibagikan untuk para polisi yang bertugas.

"Kamu nebeng truk itu saja ya. Nanti turun di Ciawi, gampang," kata polisi itu. Bocah itu, sebut saja Cecep, menerima tawaran pak polisi yang baik hati itu. Dia lalu didudukkan di kursi depan bersama sopir. Cecep hanyalah satu contoh betapa hari ini warga Bogor sangat terganggu aktivitasnya akibat Bush.(nrl/sss)

file asli ada di sini.
catatan: ari ini raja beruang bikin rusuh

theme song: malaquena
sesuai pesanan...
buat helmi dari elastikah: connection dan vaseline
Surat buat Beruang

Kerajaan Beruang mendadak riuh hari-hari belakangan ini. Seru sekali. Dua kelompok politik di kerajaan itu sedang ramai berdebat perihal perlu tidaknya Raja Beruang berkunjung ke Kerajaan Kodok yang sedianya dilaksanakan kurang sepekan lagi. Sepucuk surat yang melayang dari Kerajaan Kodok jadi pemicu keramaian.

Dear Raja Beruang,

Sehubungan dengan surat Saudara tertanggal 10 November 2006 perihal kunjungan kekerajaan ke Kerajaan kami pada 20 November 2006. Lewat surat ini kami beserta segenap jajaran Kerajaan dan seluruh rakyat Kerajaan Kodok mulai Jelata I sampai Jelata III menyambut gembira kunjungan Saudara.

Kami menanti kedatangan Saudara dan mengharapkan Saudara dan istri serta staf Kerajaan Beruang dapat tinggal serta menginap di kerajaan kami barang sehari-dua hari. Semua fasilitas yang tersedia di Istana Kerajaan Kodok dapat Saudara nikmati selama kunjungan tersebut.

Perihal keamanan dan ketertiban semasa kunjungan adalah wewenang dan tanggung jawab kami yang akan dijalankan sesuai aturan yang berlaku di kerajaan kami. Dan karena itu kami tidak dapat mengabulkan permintaan Departemen Pertahanan Kerajaan Beruang untuk memindahkan jalur angkutan umum yang akan mengakibatkan lumpuhnya perekonomian di kerajaan kami, mengganggu perjalanan siswa kami ke sekolah, memaksa para sopir angkot untuk libur dan tidak memperoleh penghasilan, serta memaksa tukang-es-durian-tiga-ribu-perak-tapi-masyaaloh-enak itu untuk tidak mangkal di sebelah Kebun Raya Kerajaan.

Mohon maaf pula apabila muda-mudi kami menolak permintaan untuk memutuskan jaringan seluler selama sepuluh jam. “Sepuluh jam adalah waktu yang sangat lama buat kami. Hukuman apalah yang lebih keji dari aturan tidak boleh mengirimkan pesan pendek kepada kekasih hati? Mengertilah perasaan kami yang sedang dilanda asmara ini, Paduka,” begitu mereka memohon.

Itu sebabnya, dalam surat ini kami juga memohon agar Saudara dapat memahami keadaan kerajaan kami. Kami sangat tersanjung dan mendapat kehormatan luar biasa dengan kunjungan Saudara, tapi kami juga tidak dapat mengabaikan permohonan rakyat. Harap maklum.

Warm regards,

Kodok Sakti

Nb. Lupakan saja keinginan Saudara untuk mendaratkan helikopter di Taman Raya Kerajaan. Selain tidak ada helipad di sana, kami juga tidak akan begitu saja membiarkan baling-baling helikopter merusak tanaman kami. Gunakan saja kendaraan umum. Toh terlambat karena macet barang dua-tiga jam di jalan tol adalah lumrah di kerajaan kami.

Karena Tempo, 19 November 2006
untitled
theme song: goodnight moon (shivaree)

dimas

fizzkid

Tamasya itu
eps 2.095 (habis)















Ah, tgl 11-12 Nov kemarin sukses juga piknik ke Pulau Seribu. Selain gw ada sepuluh orang lagi yang akhirnya memutuskan jadi orang asyik : ). Sepuluh orang asyik itu adalah Cai, Dania dan pacar, Dimas, Fifi Juljel, Fivi, Nina dan pacar, Sem, serta Sofyan.

Sebuah kunjungan singkat: tiga pulau dari 105 pulau, sekali sanset-sekali sanrais, sekali sarapan-dua kali makan siang-sekali makan sore-sekali makan malam, sekali cibang-cibung, sekali molor, dua kali mandi, tiga kali bok....

Terima kasih buat ibu pemilik kantin Two Flower (sic! kekekekkkk) dan sotonya—yang rasanya biasa-biasa saja tapi ngangenin, ibu kos, Pak Satiwi, bapak petugas kandang penyu, bapak asisten petugas kandang penyu yang sudah membiarkan Fivi melepas penyu di pantai, dan terima kasih sebesar-besarnya buat “temen-temen dari UI” yang membuat Pulau Pramuka jadi tambah sempit.

Nantikan piknik selanjutnya.

(Denger-denger sih ada penginepan gratis di Pulau Umang buat 17 orang. 22-25 Des kayaknya pas tuh hehehehe. Btw ada yang tau Pulau Umang??? Gw sih enggak hehehehe)
GO!!! SPEED TURTLE GO!!!

grand prize

pulo seribu extreme close up
(ceritanya mo ngalain gugel erth)

Catatan ke Pulau Pramuka

Perjalanan ke Pulau Pramuka adalah perjalanan murah meriah. Banyak informasi yang dapat Anda temukan di Internet mengenai perjalanan tersebut. Mulai rute perjalanan yang cukup mahal (lewat Marina, Ancol), hingga rute murah meriah ala backpacker via Muara Angke.
















Salah satu yang saya rekomendasikan adalah blog salah seorang backpacker yakni http://artson.blogspot.com/2005/06/pulau-pramuka-review.html. Di blog tersebut Anda dapat memperoleh informasi tentang objek wisata di Pulau Pramuka dan pulau-pulau sekitarnya. Selain itu, di blog tersebut Anda juga bakal mengetahui rute perjalanan termurah sampai di Pulau Pramuka dan kembali ke Jakarta dengan selamat tanpa kurang suatu apa. Catatan ini adalah pelengkap dan sekadar pembaruan informasi. Informasi dalam catatan ini dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Jadi, perhatikan tanggal pembuatan catatan ini.

1. Menuju Pulau Pramuka
Salah satu akses termudah dan termurah menuju Pulau Pramuka adalah lewat pelabuhan di Muara Angke. Untuk menuju ke sana Anda bisa menggunakan angkutan umum yakni angkot 01 (warna merah) yang sudah ada di Terminal Grogol sejak pukul 5.00 pagi. Ongkos naik angkot menuju Muara Angke adalah Rp 3 ribu per orang. Bila Anda datang beramai-ramai (12 orang), sopir angkot bisa saja mengubah rute perjalananya langsung menuju pelabuhan tanpa melewati trayek aslinya dengan harga Rp 36 ribu. Perjalanan itu menghabiskan waktu 15-20 menit, tanpa macet.

Sesampai di Muara Angke anda akan menemukan perahu kayu berukuran sedang dengan trayek yang terpampang jelas di haluan kapal (seperti angkot atau mikrolet). Langsung saja masuk dan mencari tempat karena perahu itu kemungkinan akan penuh dengan penumpang, khususnya pada akhir pekan. Ingat bukan hanya rombongan Anda sendiri yang berencana berlibur ke Pulau Pramuka pada akhir pekan. Akan tetapi bila Anda berharap dapat merekam perjalanan itu dengan kamera foto dan tidak gampang masuk angin, tempat yang pas buat Anda tentu saja di atap perahu.


Perahu tersebut akan berangkat sekitar pukul 7.00 pagi. Setiap penumpang dimintai ongkos Rp 25 ribu untuk perjalanan selama kurang lebih 2,5 jam.

2. Menginap di Pulau Pramuka
Ada banyak pilihan untuk menginap di Pulau Pramuka. Mulai yang berharga Rp 250 ribu sampai yang bertarif lebih dari Rp 400 ribu. Namun bila Anda mencari penginapan murah meriah, bawalah sleeping bag dan hubungi Pak Satiwi (no hp japri). Bila Anda datang dengan rombongan (belasan atau puluhan orang), cobalah untuk menghubungi beliau sebulan sebelumnya. Beliau juga bisa membantu mencarikan katering seharga Rp 35 ribu per orang untuk tiga kali makan. Namun, jangan takut kesulitan mencari makanan karena di Pulau Pramuka terdapat banyak warung makanan dengan harga sama seperti warung tenda yang ada di Jakarta.

3. Tamasya ke Luar Pulau
Pilihannya adalah menggunakan ojek perahu yang bertrayek ke pulau-pulau berpenduduk di sekitar Pulau Pramuka. Namun menyewa perahu untuk berkeliling bisa menjadi alternatif yang praktis bila Anda datang bersama rombongan. Perahu berkapasitas sekitar 15 orang itu bisa disewa untuk berjalan-jalan ke 2 atau 3 pulau dengan tarif sewa Rp 250 ribu. 3 pulau tujuan terdekat dan terfavorit adalah Pulau Aer, Pulau Semakdaun, dan Pulau Gosong.

4. Kembali ke Jakarta
Bila Anda ingin menggunakan perahu yang sama seperti ketika berangkat untuk tujuan pulang. Maka dua hal yang perlu Anda ketahui adalah perahu menuju Muara Angke berangkat sekitar pukul 13.00. Datanglah lebih awal agar Anda dapat memilih tempat duduk di dalam kabin dan jauh dari sengatan matahari.

Selamat menikmati liburan murah meriah di Pulau Pramuka.
fiuuuuuh
theme song ini dari elastica... jadi inget trainspotting yuuuk...
ini hari terakhir chaina kelihatan di kantor. mulai senin dan seterusnya chaina akan kembali ke rumahnya di riau sana. sayang baru dua tahun gw kenal chaina. banyak yang kehilangan dia.

kenang-kenangan buat chaina dari teman-teman

suit suit hehe

si cd masuk ke ruangan gw sambil cengar-cengir seperti biasa. tapi cengirannya rada beda sore ini. biasanya kalo ndak naik gaji (lagi???) maka cengiran itu berarti cuti seminggu dikabulkan hehehe becandaaaaaa jek....

"kita dapet mobil kata bos" seraya pamer ilustrasi logonya. "dia bilang hasil huntingnya sekalian dilombain aja tiap bulan, ntar dikasi hadiah"

wuiiiiiiii hebaaaaaaaaat!!!!












sebenernya gw pengen bilang ama dia, "jek, sori nama yg gw usulin kmrn udah gw pake buat klub di luar kantor."
tapi karena doi masih semangat... ya lupain ajalah, lagian dia pasti udah lupa.

dan bener aja dia memang dah lupa, sejurus kemudian dia ngomong lagi sambil nyengir.
"jumat malem besok kita ke krakatau deh, pemanasan. gw dah pesen mobil."

ngeheeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee!!!
Parakan

Ada satu hal yang khas di kantor saya yang tidak mungkin ditemui di kantor iklan mana pun di seluruh dunia. Sebagian besar karyawannya adalah warga asli Parakan, Temanggung, Jawa Tengah. Hampir lima puluh persen kalau saya tidak salah berhitung. Sebagian yang lain adalah karyawan asal Purwodadi, Semarang, Kudus, Malang, Surakarta, Wonogori, dan Yogyakarta. Kalau tidak salah mengira-ngira, ada 40 persen karyawan yang berasal dari daerah tersebut. Sisanya adalah karyawan asal Tasikmalaya, Garut, Palembang tapi keturunan Madiun, Jakarta tapi asli Surabaya, Bandung tapi asli Majalengka, lalu Kampung Ambon tapi Batak. Karena kebhinneka-tunggal-ikaan (berbeda-beda tapi tetep satu juaawa...) itulah maka bahasa nasional di kantor saya adalah boso Jowo.

Ditilik dari kesamaan daerah asal, maka ada kemungkinan tali silaturahmi di antara karyawan menjadi lebih dari sekadar rekan kerja. Ada yang masih saudaralah, ada yang masih tetanggaanlah, bahkan ada yang sengaja bikin geng karena sering ngumpul bareng secara tinggalnya sekampung.

Entah sirik karena tidak punya teman sebanyak anak Parakan atau dasar iseng aja, maka muncullah berbagai julukan yang diberikan karyawan non-Parakan kepada Parakanians tersebut. Dua yang terkenal adalah Panbers dan Elpamas. Julukan yang pertama berasal dari Parakan Bersatu dan yang kedua dengan nada rada ngeledek berarti, “Elek-elek, Parakan, Mas”.

Kendati demikian, persatuan dan kesatuan di kantor kami sama sekali tidak pernah terusik oleh masalah itu. Semua pekerjaan tetap bisa diselesaikan tepat waktu meskipun briefing seringkali disampaikan dalam bahasa Indonesia dialek Jawa Tengah. Sudah jamak apabila seorang creative director memaki ilustrasi seorang desainer yang ia rasa tidak tepat dengan kalimat, “Opo iki? Lah ndak bener iki. Mbochay!” Atau dia juga bisa bilang gini, “Laaaaah... iki... ciaaaamik iki! Wes, minta approve karo Pak xxx!” Itu kalo ilustrasi sang desainer sesuai pesanan. Dan si desainer yang masih plonga-plongo karena baru kerja beberapa hari itu baru beranjak membawa karyanya ke ruang Pak xxx setelah si copywriter yang duduk di sebelahnya membisiki, “Dia bilang bagus... dah sana bawa ke meja Pak xxx.”

Tapi ada satu hal yang saya anggap sebagai masalah yang kerap muncul di kantor kami, dan dianggap menjadi kebiasaan, yakni pentingnya menunjukkan identitas kedaerahan. Setiap karyawan baru akan menghadapi pertanyaan, “ Aslinya mana, Mas?” saban kali memperkenalkan diri kepada karyawan lama. Tentu saja sebuah pertanyaan lumrah karena sangat biasa terjadi di mana pun. Tapi di kantor saya, pertanyaan itu punya dampak luar biasa. Seminggu kemudian, karyawan baru yang mengaku asli Sukabumi itu bisa dipastikan keluar makan siang bersama Maman, Nana, dan Dodi. Dan mereka makan lalap dengan lahap.

Tersebutlah Danang, office boy baru asal Parakan yang baru bekerja lima hari di kantor. Hari itu benar-benar melelahkan buat dia karena harus menyiapkan berbagai perlengkapan event di ruang produksi. Dari backdrop, spanduk, xbanner, sampe pin-pin kecil buat dibagikan kepada pengunjung acara. Tapi kerja sudah selesai. Sambil nonton sinetron dia duduk selonjoran di ruang resepsionis. Malam itu sudah pukul 10.


Tapi nasib emang susah ditebak. Mbak xxx tiba-tiba datang dengan setumpuk kertas sambil bilang, “Nang, yang ini difotokopi masing-masing dua ya, terus yang ini 30 kali. Makasih, yaaa. Saya tunggu di ruangan.” Sambil menggerutu Danang beranjak ke lantai tiga melakukan tugas ekstra. 1... 2... 3... lembar berlalu hingga akhirnya ia mengantarkan hasil fotokopinya ke meja Mbak xxx tadi. Sambil mengecek karya Danang, Mbak xxx mulai basa-basi menanyakan apakah Danang sudah makan. “Sudah, Mbak, barusan,” jawab Danang sambil menunduk malu-malu. Semua hasil fotokopi sudah diperiksa, dan si Mbak menanyakan print out asli yang ia berikan sebelumnya. “Aslinya mana, Nang?”

Masih menunduk, Danang menjawab, “Parakan, Mbak.”
blahblahwuaaaaaah krakrakrakrakra
hoooowraaaaaahhh

gakusahrepotrepotdimasukinkeati... sirpsychosexy

hlm 1

laporan pulo seribu
seminggu menjelang piknik ke pulo seribu digelar rapat umum pulo seribu (rups). selain saya, miting itu dihadiri dania dan pacar, sem, cika, serta nina. miting yang kebanyakan hahahihi itu akhirnya berakhir dengan dua keputusan berikut.

1. jadwal keberangkatan serta susunan acara





















*diusulkan agar para peserta berangkat bersama dari terminal grogol (dari terminal grogol tinggal satu kali naik angkot atau bisa carter bila pesertanya banyak)

2. biaya
Rp 100 ribu utk transport (m angke-pramuka pp + ongkos jalan2 antarpulau) dan satu kali makan malam. dania mendapat kehormatan menjadi bendahara sekaligus kasir. penyetoran dilakukan selambatnya 2 detik sebelum naik kapal.

catatan:

perlu dipertimbangkan untuk membawa barang2 berikut
topi, penting karena banyak aktivitas di siang hari
kacamata, kalo bisa jangan bawa kacamata hitam dengan frame putih kecuali emang pengen keliatan kayak anak kembar tiga kekekekkkk
sunblok, sangat disarankan

antimo, biar gak mabok-mabokan selama 3 jam di kapal
jas hujan, bisa jadi pertimbangan
travel plug (colokan T), biar gak pada berantem kalo mo ngecharge baterai kamera
kantong kresek yang banyak, bisa buat bungkus kamera-lensa-barang elektronik, bisa buat tempat sampah, bisa buat nyimpen makanan hasil jarahan-buah2an hehehe


*thx buat bekpeker atas tipsnya