Pernikahan Galih I
Sebut saja Galih, rekan sekampus, teman curhat, seorang sahabat, akan segera melangsungkan pernikahan. Tentu ini menjadi sebuah prestasi tersendiri buat pria murah senyum yang sangat giat meniti karier di dunia jurnalistik ini. Selain tak punya banyak waktu yang bisa dihamburkan—berkaitan dengan pekerjaannya, Galih juga dikenal sebagai pria yang tidak mudah larut di pelukan wanita. Tipe yang sangat selektif dalam urusan asmara. Tapi cerita itu tinggal kenangan. Tak lama lagi Galih akan segera menikahi gadis pilihannya. Seorang gadis yang ditemuinya di sela-sela kesibukannya sebagai karyawan, pengajar lepas, dan aktivis organisasi.
Kabar ini tentu membuat syok beberapa pihak yang tidak menyangka masa itu akan datang begitu cepat. Namun Sofyan, juga nama samaran, tidak merasa demikian. Pria asal Tulungagung ini mengaku tak kaget ketika memperoleh kabar sedap ini. Berikut petikan hasil wawancara wartawan kami dengan sahabat kental Galih yang telah bersama-sama sejak hampir sepuluh tahun silam, hanya untuk Anda, pembaca Donkeenews.
Apa perasaan Anda ketika pertama kali mendengar kabar bahwa Galih, sebut saja begitu, akan segera menikah?
Biasa saja. Dia kan anak sulung, daripada dilangkahi si Menik (adik kandung Galih yang masih belia, cantik, putih, lumayan tinggi, buset pokoknya beda jauh ama kakaknya, dan sekarang tengah menuntaskan pendidikannya menjadi dokter gigi—Red.). Jadi memang sudah waktunya dia menikah. Dia juga sudah ngebet kayaknya.
Menurut Anda, Galih serius akan menikah?
Iya, wong dia sudah lamaran segala. Dia udah niat banget. Lihat saja jari tangannya. Perhiasan emas sudah melingkar di sana.
Tapi tidakkah ini cukup mengejutkan mengingat Anda sendiri sudah pacaran selama hampir 7 tahun dan belum menikah. Apakah ada rasa bahwa Anda dilangkahi?
Tidak. Tidak ada itu kamus langkah-langkahan. Ini (pernikahan—Red.) seperti pulang kantor. Yang pengin duluan, ya jalan saja. Yang mau nongkrong dulu, ya silakan. Terserah saja. Arbitrer. Mana suka. Hanya saja saya memilih menghindari kemacetan. Begitu filosofinya.
Lalu, bagaimana komentar Anda tentang gadis pilihan Galih?
Gadis ini sepertinya sayang banget sama Galih. Dan dia jago banget mengambil hati kawan kita itu. Sehingga, Galih jadi klepek-klepek. Dulu buat Galih, teman selalu jadi yang utama. Kasarnya begitu. Ternyata, setelah dapat yang ini, apa saja dilakukan untuk sang kekasih. Galih sudah tertambat hatinya ke wanita itu. Sudah cinta matilah. Seperti lagu Agnes Monica. Galih itu sudah mabuk kepayang.
Gadis ini juga penyabar dan tidak serabutan. Dia juga tidak boros. Itu semua tidak ada dalam diri Galih.
Apakah Galih menceritakan sendiri hal tersebut kepada Anda?
Cerita panjang lebar sih tidak. Hanya saja, gadis pilihan Galih itu sepertinya wanita lembut. Penyayang. Ini insting saya saja.
Sebagai teman yang lebih tua, jauh lebih tua dibandingkan Galih, bahkan jauh lebih tua dari kami semua, apa kira-kira nasihat atau pesan yang akan Anda sampaikan dalam kesempatan ini?
Berumah tanggalah yang baik dan benar. Itu saja. Sayangilah istri di mana pun Anda berada.
Pertanyaan terakhir. Menurut Anda, kapan kira-kira Galih-Galih kecil itu lahir?
Kalau masalah itu sih, menurut saya, Galih langsung pengin punya anak. Buat apa menunggu. Minimal kan sembilan bulan setelah kawin. Itu kalo langsung tokcer ha-ha-ha. Maksud saya, toh kedua orang tua dia juga pasti sudah pengin punya cucu. Dia juga tidak begitu banyak tanggungan.
Ada tambahan yang ingin Anda sampaikan?
Salut buat Galih. Di antara kita bertiga, dia memang satu-satunya yang sudah sanggup bikin komitmen kayak gitu. Kalau saya maunya spesial. Pengin memegang rekor pacaran terlama. Siapa tahu mendapat hadiah dari MURI, ha-ha-ha.
2 comments:
anjrit galih ganteng pisan di sini.. kikikik..
bener kan.....? emang Tuhan tuh Mahaadil.
gak masalah lah seberapa panjang masa 'perjuangan' selama kuliah dulu...
gak masalah juga sekian banyak dikandaskan sebelum sempat berlabuh...
toh pada akhirnya, masa itu datang juga... hi hi hi.......!!!
this is your time Lih. jangan kelamaan pemanasan terus seperti seniormu, sofyan, nanti malah jadi penasaran....!!!
Post a Comment