hi nis, thx nis!
Tak ada yang terzalimi dalam poligami. Kalau tak setuju suaminya menikah lagi, istri bisa minta cerai. Poligami itu pilihan yang disediakan Islam. Kebutuhan dan kondisi setiap orang berbeda-beda. Ada perempuan yang mencari suami yang matang dan dewasa. Kalau pilihannya orang beristri dan dia bersedia menjadi istri kedua, kenapa tidak. Laki-laki juga begitu. Bisa karena kebutuhan seksual, bisa juga karena istrinya tak hamil-hamil.
Islam mengatur agar penyaluran syahwat bermanfaat secara sosial. Maka ada aturan soal mengayomi anak yatim dan janda. Setidaknya poligami lebih bermanfaat dibanding melacur. Konsep adil yang diatur itu menyangkut kuantifikasi, seperti jatah hari dan nafkah. Sementara adil menurut surat Annisa ayat 129 itu adil secara emosional. Ayat itu menyebutkan laki-laki tidak bisa berbuat adil terhadap para istri. Jangankan pada istri, perasaan pada anak saja bisa lain-lain. Kita tak akan bisa adil secara emosional.
anis matta
(sekretaris jenderal partai keadilan sejahtera dan pelaku poligami)
menurut saya, istri kedua bapak anis tidak akan melacur di pinggir jalan ataupun di hotel-hotel melati apalagi dipake anggota dewan yang terhormat bila tidak dinikahi oleh bapak anis. atau barangkali saya salah?
sekarang menurut Citra...
kekekekekkkkk
(dikutip dari Tempo, 17 Desember 2006)
apdetannye: yg penasaran ama komentar citra silakan liat di sini
Islam mengatur agar penyaluran syahwat bermanfaat secara sosial. Maka ada aturan soal mengayomi anak yatim dan janda. Setidaknya poligami lebih bermanfaat dibanding melacur. Konsep adil yang diatur itu menyangkut kuantifikasi, seperti jatah hari dan nafkah. Sementara adil menurut surat Annisa ayat 129 itu adil secara emosional. Ayat itu menyebutkan laki-laki tidak bisa berbuat adil terhadap para istri. Jangankan pada istri, perasaan pada anak saja bisa lain-lain. Kita tak akan bisa adil secara emosional.
anis matta
(sekretaris jenderal partai keadilan sejahtera dan pelaku poligami)
menurut saya, istri kedua bapak anis tidak akan melacur di pinggir jalan ataupun di hotel-hotel melati apalagi dipake anggota dewan yang terhormat bila tidak dinikahi oleh bapak anis. atau barangkali saya salah?
sekarang menurut Citra...
kekekekekkkkk
(dikutip dari Tempo, 17 Desember 2006)
apdetannye: yg penasaran ama komentar citra silakan liat di sini
Soal TV
Seusai makan siang yang sederhana di Warteg 22 seorang teman yang mantan wartawan dan bekas temen satu kontrakan itu sepertinya hendak mengungkapkan kegelisahannya soal acara TV. Dalam hati saya berpikir, pasti soal smackdown, setelah dia bertanya, “Lo masih suka nonton TV?”. Tapi untung saya punya jawaban yang mungkin tidak bakal menggiring obrolan kami yang harusnya menjadi obrolan penuh nostalgia itu menjadi obrolan bernada kampanye anti-TV: pengumbar kekerasan, sinetron mimpi, reality show munafik, jurnalisme murahan ala infotainment, iklan-iklan yang tidak mendidik, promosi-promosi perangsang konsumerisme, AC Nielsen brengsek, blablabla. “Gw kan gak punya TV di kos, Jek.” Tapi si teman ini rupanya tidak menyerah. “Tapi kan lo suka nonton TV di kantor,” katanya. “Ooo itu juga dihitung? Itu kan Indovision,” jawab saya sekenanya. “Iya sih, nonton. Terus kenapa? Eh BTW lo dah bayar?” jawab saya sambil menunjuk makanan di meja. “Oh iya, belum,” jawabnya sambil merogoh kantong sembari memanggil pelayan warteg. Saya langsung berlalu dari situ.
Babak kedua, di dalam mobil. “Biasanya lo suka nonton apa aja?” tanyanya seketika. “Errr macem-macem sih. Tapi biasanya peragaan busana he-he-he. O iya sama binatang-binatang gitu deh,” jawab saya. “Nah, gw pengen tahu, menurut lo...” Di situ saya langsung menyela, “Eh di warung depan berhenti dulu, ambil kiri.” Diiringi klakson mobil belakang si teman protes, “Eh gila lo. Mo ngapain?” Sambil menengok ke belakang, “Berhenti dulu, mo beli rokok he-he-he.”
“Ooo di sini kantor kalian?” kata si teman ketika sampai di kantor saya. “Mo mampir dulu, apa mo langsung?” tanya saya hati-hati. “Ah gw langsung aja ya. Buru-buru. Salam aja ama si xxx,” katanya. “Oke deh, ntar gw sampein.” Setelah turun dari mobil, ada perasaan tidak enak juga melihat si teman gagal menyampaikan unek-uneknya.
“Eh, emang kenapa lo nanya-nanya soal TV?” tanya saya sesaat sebelum ia menutup jendela mobilnya. “O iya. Enggak cuma pengen tahu aja, lo doyan nonton TV, gak?” tanyanya. “Iya sih, kadang-kadang. Emang kenapa?,” saya balik bertanya. “Gini, TV lo kan lama banget dipinjem si xxx. Nah ternyata kemarin si xxx udah beli TV baru. Gimana kalo gw gantian minjem he-he-he. TV gw jebol euy,” jawabnya sambil cengar-cengir. “O iya sama DVD-nya juga ya he-he-he.”
Seusai makan siang yang sederhana di Warteg 22 seorang teman yang mantan wartawan dan bekas temen satu kontrakan itu sepertinya hendak mengungkapkan kegelisahannya soal acara TV. Dalam hati saya berpikir, pasti soal smackdown, setelah dia bertanya, “Lo masih suka nonton TV?”. Tapi untung saya punya jawaban yang mungkin tidak bakal menggiring obrolan kami yang harusnya menjadi obrolan penuh nostalgia itu menjadi obrolan bernada kampanye anti-TV: pengumbar kekerasan, sinetron mimpi, reality show munafik, jurnalisme murahan ala infotainment, iklan-iklan yang tidak mendidik, promosi-promosi perangsang konsumerisme, AC Nielsen brengsek, blablabla. “Gw kan gak punya TV di kos, Jek.” Tapi si teman ini rupanya tidak menyerah. “Tapi kan lo suka nonton TV di kantor,” katanya. “Ooo itu juga dihitung? Itu kan Indovision,” jawab saya sekenanya. “Iya sih, nonton. Terus kenapa? Eh BTW lo dah bayar?” jawab saya sambil menunjuk makanan di meja. “Oh iya, belum,” jawabnya sambil merogoh kantong sembari memanggil pelayan warteg. Saya langsung berlalu dari situ.
Babak kedua, di dalam mobil. “Biasanya lo suka nonton apa aja?” tanyanya seketika. “Errr macem-macem sih. Tapi biasanya peragaan busana he-he-he. O iya sama binatang-binatang gitu deh,” jawab saya. “Nah, gw pengen tahu, menurut lo...” Di situ saya langsung menyela, “Eh di warung depan berhenti dulu, ambil kiri.” Diiringi klakson mobil belakang si teman protes, “Eh gila lo. Mo ngapain?” Sambil menengok ke belakang, “Berhenti dulu, mo beli rokok he-he-he.”
“Ooo di sini kantor kalian?” kata si teman ketika sampai di kantor saya. “Mo mampir dulu, apa mo langsung?” tanya saya hati-hati. “Ah gw langsung aja ya. Buru-buru. Salam aja ama si xxx,” katanya. “Oke deh, ntar gw sampein.” Setelah turun dari mobil, ada perasaan tidak enak juga melihat si teman gagal menyampaikan unek-uneknya.
“Eh, emang kenapa lo nanya-nanya soal TV?” tanya saya sesaat sebelum ia menutup jendela mobilnya. “O iya. Enggak cuma pengen tahu aja, lo doyan nonton TV, gak?” tanyanya. “Iya sih, kadang-kadang. Emang kenapa?,” saya balik bertanya. “Gini, TV lo kan lama banget dipinjem si xxx. Nah ternyata kemarin si xxx udah beli TV baru. Gimana kalo gw gantian minjem he-he-he. TV gw jebol euy,” jawabnya sambil cengar-cengir. “O iya sama DVD-nya juga ya he-he-he.”
Dua tahun lalu seorang wartawan di Negeri Cina dijebloskan ke penjara karena surat pribadinya dibongkar Yahoo! dan menjadi bukti utama buat sang jaksa. Selain jadi pengelola situs web Yahoo! (yang didirikan orang-orang di negara penjunjung kebebasan yang selalu berkoar sebagai biangnya demokrasi) adalah sekondan penindas kebebasan hanya karena terlalu agresif ingin meluaskan pasarnya ke Cina.
Shi Tao, wartawan Cina itu, memperoleh penghargaan dari The World Association of Newspapers karena perjuangannya untuk kebebasan pers. Sepertinya sampai sepuluh tahun lagi ia terpaksa memajang Golden Pen of Freedom miliknya di balik jeruji.
Special thanks to Yahoo!
Dan sedihnya gw pemakai setia dan belum siap hidup tanpa Yahoo!.
Kuis: Siapakah Jerry Chih-Yuan Yang?
Shi Tao, wartawan Cina itu, memperoleh penghargaan dari The World Association of Newspapers karena perjuangannya untuk kebebasan pers. Sepertinya sampai sepuluh tahun lagi ia terpaksa memajang Golden Pen of Freedom miliknya di balik jeruji.
Special thanks to Yahoo!
Dan sedihnya gw pemakai setia dan belum siap hidup tanpa Yahoo!.
Kuis: Siapakah Jerry Chih-Yuan Yang?
I'm so happy 'cause today
I've found my friends ...
They're in my head
I'm so ugly, but that's okay, 'cause so are you ...
We broke our mirrors
Sunday morning is everyday for all I care ...
And I'm not scared
Light my candles, in a daze
'Cause I've found god
...
I'm so lonely, but that's okay, I shaved my head ...
And I'm not sad
And just maybe I'm to blame for all I've heard ...
But I'm not sure
I'm so excited, I can't wait to meet you there ...
But I don't care
I'm so horny, but that's okay ...
My will is good
...
lithium
I've found my friends ...
They're in my head
I'm so ugly, but that's okay, 'cause so are you ...
We broke our mirrors
Sunday morning is everyday for all I care ...
And I'm not scared
Light my candles, in a daze
'Cause I've found god
...
I'm so lonely, but that's okay, I shaved my head ...
And I'm not sad
And just maybe I'm to blame for all I've heard ...
But I'm not sure
I'm so excited, I can't wait to meet you there ...
But I don't care
I'm so horny, but that's okay ...
My will is good
...
lithium
terus kenapa?
Seorang account executive cantik dari stasiun TV dengan sleeveless blouse berbelahan dada rendah datang seorang diri ke ruangan bos media planner sebuah biro iklan. Tak lebih dari satu jam dia keluar ruangan. Di tangannya selembar dokumen kontrak iklan setahun penuh sudah ditanda-tangani. AE itu pasti punya argumen yang tepat.
Di akhir pekan seorang sekretaris datang ke atasannya dan mengatakan sesuatu. Malam itu di sebuah acara makan malam bersama klien di Bandung si bos menyuruh sopirnya menjemput si sekretaris. Pada hari Senin kantor gempar. Sekretaris itu dipecat dari profesinya dan sekarang menjadi manager sebuah anak perusahaan. Tentu weekend yang sangat mengesankan buat si bos.
Di kelas, tahunan silam seorang mahasiswi nakal dipanggil dosennya menghadap setelah ketahuan mencontek pada saat ujian. Toh, ia tetap mendapat nilai A di akhir semester. Nilai yang akhirnya menjadi alasan kuat buat sang pacar meninggalkannya setelah memaki, "Dasar pexxk!"
Di panggung dangdut di Tangerang hari Minggu kemarin seorang penyanyi dengan suara pas-pasan dielu-elukan penggemar. Gerakan pinggulnya luwes dan desahannya menarik penonton hingga berdesakan di bibir panggung. Setelah itu saya memesan somay di ujung arena segera setelah si penyanyi pria naik ke panggung.
(up date 11 des)
Seorang account executive cantik dari stasiun TV dengan sleeveless blouse berbelahan dada rendah datang seorang diri ke ruangan bos media planner sebuah biro iklan. Tak lebih dari satu jam dia keluar ruangan. Di tangannya selembar dokumen kontrak iklan setahun penuh sudah ditanda-tangani. AE itu pasti punya argumen yang tepat.
Di akhir pekan seorang sekretaris datang ke atasannya dan mengatakan sesuatu. Malam itu di sebuah acara makan malam bersama klien di Bandung si bos menyuruh sopirnya menjemput si sekretaris. Pada hari Senin kantor gempar. Sekretaris itu dipecat dari profesinya dan sekarang menjadi manager sebuah anak perusahaan. Tentu weekend yang sangat mengesankan buat si bos.
Di kelas, tahunan silam seorang mahasiswi nakal dipanggil dosennya menghadap setelah ketahuan mencontek pada saat ujian. Toh, ia tetap mendapat nilai A di akhir semester. Nilai yang akhirnya menjadi alasan kuat buat sang pacar meninggalkannya setelah memaki, "Dasar pexxk!"
Di panggung dangdut di Tangerang hari Minggu kemarin seorang penyanyi dengan suara pas-pasan dielu-elukan penggemar. Gerakan pinggulnya luwes dan desahannya menarik penonton hingga berdesakan di bibir panggung. Setelah itu saya memesan somay di ujung arena segera setelah si penyanyi pria naik ke panggung.
(up date 11 des)
tips fotografi pantai
banyak orang bertanya-tanya, bagaimana cara menghasilkan gambar pantai yang baik, indah, seksi, dan aman. caranya sebenarnya tidak terlalu sulit bila Anda mau sungguh-sungguh berusaha. setidaknya ada tiga tips sederhana dan satu tips penting yang dapat saya berikan.
1 perhatikan arah cahaya
karena foto adalah melukis dengan cahaya, maka usahakan agar objek yg ingin Anda lukis cukup memperoleh cahaya. pada gambar berikut, foto diambil dengan membelakangi matahari sehingga warna yang dipantulkan objek menjadi maksimal. langit dan air akan tampak lebih biru, dedaunan akan tampak lebih hijau, dan pasir pantai kelihatan lebih cerah.
2 ulangi sekali lagi dan perhatikan komposisi
dalam era digital seperti saat ini, sangat mudah bagi seorang fotografer untuk melihat hasil potretannya secara instan. gambar yang telah direkam dengan cepat dapat dikoreksi melalui layar LCD. apabila cahaya yang direkam telah dirasa cukup dan objek telah menghasilkan warna yang optimal, perhatikan komposisi gambar. apakah ada yang janggal dengan pilihan sudut pengambilan gambar atau apakah gambar yang dihasilkan tidak seimbang: miring, atau apakah ada objek yang terpotong. bila jawabnya iya, jangan sungkan-sungkan mengulangi pemoretan sekali lagi.
3 eksperimen
objek yang indah bisa jadi akan tampak biasa-biasa saja apabila sudah pernah dilihat, dipotret, dan dipamerkan oleh orang lain. itu sebabnya berikan sentuhan pribadi pada objek yang akan direkam. seperti halnya lukisan, sebuah potret juga boleh dibubuhi tanda tangan.
Dan yang terakhir adalah...
banyak orang bertanya-tanya, bagaimana cara menghasilkan gambar pantai yang baik, indah, seksi, dan aman. caranya sebenarnya tidak terlalu sulit bila Anda mau sungguh-sungguh berusaha. setidaknya ada tiga tips sederhana dan satu tips penting yang dapat saya berikan.
1 perhatikan arah cahaya
karena foto adalah melukis dengan cahaya, maka usahakan agar objek yg ingin Anda lukis cukup memperoleh cahaya. pada gambar berikut, foto diambil dengan membelakangi matahari sehingga warna yang dipantulkan objek menjadi maksimal. langit dan air akan tampak lebih biru, dedaunan akan tampak lebih hijau, dan pasir pantai kelihatan lebih cerah.
2 ulangi sekali lagi dan perhatikan komposisi
dalam era digital seperti saat ini, sangat mudah bagi seorang fotografer untuk melihat hasil potretannya secara instan. gambar yang telah direkam dengan cepat dapat dikoreksi melalui layar LCD. apabila cahaya yang direkam telah dirasa cukup dan objek telah menghasilkan warna yang optimal, perhatikan komposisi gambar. apakah ada yang janggal dengan pilihan sudut pengambilan gambar atau apakah gambar yang dihasilkan tidak seimbang: miring, atau apakah ada objek yang terpotong. bila jawabnya iya, jangan sungkan-sungkan mengulangi pemoretan sekali lagi.
3 eksperimen
objek yang indah bisa jadi akan tampak biasa-biasa saja apabila sudah pernah dilihat, dipotret, dan dipamerkan oleh orang lain. itu sebabnya berikan sentuhan pribadi pada objek yang akan direkam. seperti halnya lukisan, sebuah potret juga boleh dibubuhi tanda tangan.
Dan yang terakhir adalah...
buat yg punya jaket ini...
enjoy: bang bang, urami bushi, nobody but me, music box dancer, sette note in nero, battle without honor, green hornet theme
enjoy: bang bang, urami bushi, nobody but me, music box dancer, sette note in nero, battle without honor, green hornet theme
Cecep, Bocah Korban Bush
Melly Febrida - detikcom
Bogor - Bush memang merepotkan warga Bogor, Jawa Barat, dan sekitarnya, termasuk Cecep. Cecep, sebut saja begitu, adalah bocah berumur sekitar 10 tahun.
Ceritanya, sekitar pukul 07.30 WIB, Senin (20/11/2006), Cecep yang mengenakan baju lengan panjang warna putih dan celana putih plus menyanggong tas ransel, tampak berjalan di depan gedung DPRD Bogor seorang diri. Dia tampak kebingungan. Saat itu, lalu lintas Bogor sangat lengang.
Setelah itu dia pergi. Tapi tak lama kemudian dia muncul lagi. Kehadirannya jelas menarik perhatian puluhan polisi dan tentara yang berjaga di sekitar gedung DPRD Bogor. Mereka pun bertanya pada bocah itu,"Mau ke mana, Dik?"
Melihat aparat berseragam, bocah itu tampak ketakutan. "Terminal," sahut bocah itu sejurus kemudian, sambil berjalan meninggalkan rombongan petugas keamanan yang menenteng senjatanya.
Dia berjalan hingga perempatan jalan, tapi dia tidak menemukan apa yang dicari. Seorang petugas keamanan mengamati gerak-geriknya. "Mau ke mana? Coba ke sini dulu," ajak petugas yang berjaga di gedung DPRD.
Dengan mata sembab nyaris menangis, bocah itu mengaku hendak ke terminal, lalu ke pulang ke Purwakarta. Anak itu mengaku kesulitan mendapatkan angkot. Angkot yang biasa ditumpanginya tidak ada satu pun yang melintas untuk membawanya ke Terminal Baranangsiang, yang telah tutup sejak pukul 06.00 WIB.
"Angkot sekarang nggak ada, kamu harus ke Ciawi dulu, lalu naik bus ke Purwakarta. Sekarang dapat angkot susah, kamu nggak usah pulang sekarang," bujuk polisi itu.
"Nggak mau, saya harus pulang sekarang," bocah itu merajuk, masih dengan takut-takut.
"Kamu sekolah di mana?" tanya polisi.
"Di pesantren di Sadeng," jawab bocah itu.
Bocah itu mengaku dari Sadeng naik angkot, turun di Jembatan Merah. Di Jembatan Merah dia kesulitan meneruskan perjalanan sehingga nyasar ke mana-mana.
Melihat bocah itu, para petugas keamanan tidak tega. Seorang polisi lalu memanggil temannya yang tengah melintas membawa truk. Truk itu berisi air mineral yang dibagikan untuk para polisi yang bertugas.
"Kamu nebeng truk itu saja ya. Nanti turun di Ciawi, gampang," kata polisi itu. Bocah itu, sebut saja Cecep, menerima tawaran pak polisi yang baik hati itu. Dia lalu didudukkan di kursi depan bersama sopir. Cecep hanyalah satu contoh betapa hari ini warga Bogor sangat terganggu aktivitasnya akibat Bush.(nrl/sss)
file asli ada di sini.
Melly Febrida - detikcom
Bogor - Bush memang merepotkan warga Bogor, Jawa Barat, dan sekitarnya, termasuk Cecep. Cecep, sebut saja begitu, adalah bocah berumur sekitar 10 tahun.
Ceritanya, sekitar pukul 07.30 WIB, Senin (20/11/2006), Cecep yang mengenakan baju lengan panjang warna putih dan celana putih plus menyanggong tas ransel, tampak berjalan di depan gedung DPRD Bogor seorang diri. Dia tampak kebingungan. Saat itu, lalu lintas Bogor sangat lengang.
Setelah itu dia pergi. Tapi tak lama kemudian dia muncul lagi. Kehadirannya jelas menarik perhatian puluhan polisi dan tentara yang berjaga di sekitar gedung DPRD Bogor. Mereka pun bertanya pada bocah itu,"Mau ke mana, Dik?"
Melihat aparat berseragam, bocah itu tampak ketakutan. "Terminal," sahut bocah itu sejurus kemudian, sambil berjalan meninggalkan rombongan petugas keamanan yang menenteng senjatanya.
Dia berjalan hingga perempatan jalan, tapi dia tidak menemukan apa yang dicari. Seorang petugas keamanan mengamati gerak-geriknya. "Mau ke mana? Coba ke sini dulu," ajak petugas yang berjaga di gedung DPRD.
Dengan mata sembab nyaris menangis, bocah itu mengaku hendak ke terminal, lalu ke pulang ke Purwakarta. Anak itu mengaku kesulitan mendapatkan angkot. Angkot yang biasa ditumpanginya tidak ada satu pun yang melintas untuk membawanya ke Terminal Baranangsiang, yang telah tutup sejak pukul 06.00 WIB.
"Angkot sekarang nggak ada, kamu harus ke Ciawi dulu, lalu naik bus ke Purwakarta. Sekarang dapat angkot susah, kamu nggak usah pulang sekarang," bujuk polisi itu.
"Nggak mau, saya harus pulang sekarang," bocah itu merajuk, masih dengan takut-takut.
"Kamu sekolah di mana?" tanya polisi.
"Di pesantren di Sadeng," jawab bocah itu.
Bocah itu mengaku dari Sadeng naik angkot, turun di Jembatan Merah. Di Jembatan Merah dia kesulitan meneruskan perjalanan sehingga nyasar ke mana-mana.
Melihat bocah itu, para petugas keamanan tidak tega. Seorang polisi lalu memanggil temannya yang tengah melintas membawa truk. Truk itu berisi air mineral yang dibagikan untuk para polisi yang bertugas.
"Kamu nebeng truk itu saja ya. Nanti turun di Ciawi, gampang," kata polisi itu. Bocah itu, sebut saja Cecep, menerima tawaran pak polisi yang baik hati itu. Dia lalu didudukkan di kursi depan bersama sopir. Cecep hanyalah satu contoh betapa hari ini warga Bogor sangat terganggu aktivitasnya akibat Bush.(nrl/sss)
file asli ada di sini.
Surat buat Beruang
Kerajaan Beruang mendadak riuh hari-hari belakangan ini. Seru sekali. Dua kelompok politik di kerajaan itu sedang ramai berdebat perihal perlu tidaknya Raja Beruang berkunjung ke Kerajaan Kodok yang sedianya dilaksanakan kurang sepekan lagi. Sepucuk surat yang melayang dari Kerajaan Kodok jadi pemicu keramaian.
Dear Raja Beruang,
Sehubungan dengan surat Saudara tertanggal 10 November 2006 perihal kunjungan kekerajaan ke Kerajaan kami pada 20 November 2006. Lewat surat ini kami beserta segenap jajaran Kerajaan dan seluruh rakyat Kerajaan Kodok mulai Jelata I sampai Jelata III menyambut gembira kunjungan Saudara.
Kami menanti kedatangan Saudara dan mengharapkan Saudara dan istri serta staf Kerajaan Beruang dapat tinggal serta menginap di kerajaan kami barang sehari-dua hari. Semua fasilitas yang tersedia di Istana Kerajaan Kodok dapat Saudara nikmati selama kunjungan tersebut.
Perihal keamanan dan ketertiban semasa kunjungan adalah wewenang dan tanggung jawab kami yang akan dijalankan sesuai aturan yang berlaku di kerajaan kami. Dan karena itu kami tidak dapat mengabulkan permintaan Departemen Pertahanan Kerajaan Beruang untuk memindahkan jalur angkutan umum yang akan mengakibatkan lumpuhnya perekonomian di kerajaan kami, mengganggu perjalanan siswa kami ke sekolah, memaksa para sopir angkot untuk libur dan tidak memperoleh penghasilan, serta memaksa tukang-es-durian-tiga-ribu-perak-tapi-masyaaloh-enak itu untuk tidak mangkal di sebelah Kebun Raya Kerajaan.
Mohon maaf pula apabila muda-mudi kami menolak permintaan untuk memutuskan jaringan seluler selama sepuluh jam. “Sepuluh jam adalah waktu yang sangat lama buat kami. Hukuman apalah yang lebih keji dari aturan tidak boleh mengirimkan pesan pendek kepada kekasih hati? Mengertilah perasaan kami yang sedang dilanda asmara ini, Paduka,” begitu mereka memohon.
Itu sebabnya, dalam surat ini kami juga memohon agar Saudara dapat memahami keadaan kerajaan kami. Kami sangat tersanjung dan mendapat kehormatan luar biasa dengan kunjungan Saudara, tapi kami juga tidak dapat mengabaikan permohonan rakyat. Harap maklum.
Warm regards,
Kodok Sakti
Nb. Lupakan saja keinginan Saudara untuk mendaratkan helikopter di Taman Raya Kerajaan. Selain tidak ada helipad di sana, kami juga tidak akan begitu saja membiarkan baling-baling helikopter merusak tanaman kami. Gunakan saja kendaraan umum. Toh terlambat karena macet barang dua-tiga jam di jalan tol adalah lumrah di kerajaan kami.
Karena Tempo, 19 November 2006
Kerajaan Beruang mendadak riuh hari-hari belakangan ini. Seru sekali. Dua kelompok politik di kerajaan itu sedang ramai berdebat perihal perlu tidaknya Raja Beruang berkunjung ke Kerajaan Kodok yang sedianya dilaksanakan kurang sepekan lagi. Sepucuk surat yang melayang dari Kerajaan Kodok jadi pemicu keramaian.
Dear Raja Beruang,
Sehubungan dengan surat Saudara tertanggal 10 November 2006 perihal kunjungan kekerajaan ke Kerajaan kami pada 20 November 2006. Lewat surat ini kami beserta segenap jajaran Kerajaan dan seluruh rakyat Kerajaan Kodok mulai Jelata I sampai Jelata III menyambut gembira kunjungan Saudara.
Kami menanti kedatangan Saudara dan mengharapkan Saudara dan istri serta staf Kerajaan Beruang dapat tinggal serta menginap di kerajaan kami barang sehari-dua hari. Semua fasilitas yang tersedia di Istana Kerajaan Kodok dapat Saudara nikmati selama kunjungan tersebut.
Perihal keamanan dan ketertiban semasa kunjungan adalah wewenang dan tanggung jawab kami yang akan dijalankan sesuai aturan yang berlaku di kerajaan kami. Dan karena itu kami tidak dapat mengabulkan permintaan Departemen Pertahanan Kerajaan Beruang untuk memindahkan jalur angkutan umum yang akan mengakibatkan lumpuhnya perekonomian di kerajaan kami, mengganggu perjalanan siswa kami ke sekolah, memaksa para sopir angkot untuk libur dan tidak memperoleh penghasilan, serta memaksa tukang-es-durian-tiga-ribu-perak-tapi-masyaaloh-enak itu untuk tidak mangkal di sebelah Kebun Raya Kerajaan.
Mohon maaf pula apabila muda-mudi kami menolak permintaan untuk memutuskan jaringan seluler selama sepuluh jam. “Sepuluh jam adalah waktu yang sangat lama buat kami. Hukuman apalah yang lebih keji dari aturan tidak boleh mengirimkan pesan pendek kepada kekasih hati? Mengertilah perasaan kami yang sedang dilanda asmara ini, Paduka,” begitu mereka memohon.
Itu sebabnya, dalam surat ini kami juga memohon agar Saudara dapat memahami keadaan kerajaan kami. Kami sangat tersanjung dan mendapat kehormatan luar biasa dengan kunjungan Saudara, tapi kami juga tidak dapat mengabaikan permohonan rakyat. Harap maklum.
Warm regards,
Kodok Sakti
Nb. Lupakan saja keinginan Saudara untuk mendaratkan helikopter di Taman Raya Kerajaan. Selain tidak ada helipad di sana, kami juga tidak akan begitu saja membiarkan baling-baling helikopter merusak tanaman kami. Gunakan saja kendaraan umum. Toh terlambat karena macet barang dua-tiga jam di jalan tol adalah lumrah di kerajaan kami.
Karena Tempo, 19 November 2006
Tamasya itu
eps 2.095 (habis)
Ah, tgl 11-12 Nov kemarin sukses juga piknik ke Pulau Seribu. Selain gw ada sepuluh orang lagi yang akhirnya memutuskan jadi orang asyik : ). Sepuluh orang asyik itu adalah Cai, Dania dan pacar, Dimas, Fifi Juljel, Fivi, Nina dan pacar, Sem, serta Sofyan.
Sebuah kunjungan singkat: tiga pulau dari 105 pulau, sekali sanset-sekali sanrais, sekali sarapan-dua kali makan siang-sekali makan sore-sekali makan malam, sekali cibang-cibung, sekali molor, dua kali mandi, tiga kali bok....
Terima kasih buat ibu pemilik kantin Two Flower (sic! kekekekkkk) dan sotonya—yang rasanya biasa-biasa saja tapi ngangenin, ibu kos, Pak Satiwi, bapak petugas kandang penyu, bapak asisten petugas kandang penyu yang sudah membiarkan Fivi melepas penyu di pantai, dan terima kasih sebesar-besarnya buat “temen-temen dari UI” yang membuat Pulau Pramuka jadi tambah sempit.
Nantikan piknik selanjutnya.
(Denger-denger sih ada penginepan gratis di Pulau Umang buat 17 orang. 22-25 Des kayaknya pas tuh hehehehe. Btw ada yang tau Pulau Umang??? Gw sih enggak hehehehe)
eps 2.095 (habis)
Ah, tgl 11-12 Nov kemarin sukses juga piknik ke Pulau Seribu. Selain gw ada sepuluh orang lagi yang akhirnya memutuskan jadi orang asyik : ). Sepuluh orang asyik itu adalah Cai, Dania dan pacar, Dimas, Fifi Juljel, Fivi, Nina dan pacar, Sem, serta Sofyan.
Sebuah kunjungan singkat: tiga pulau dari 105 pulau, sekali sanset-sekali sanrais, sekali sarapan-dua kali makan siang-sekali makan sore-sekali makan malam, sekali cibang-cibung, sekali molor, dua kali mandi, tiga kali bok....
Terima kasih buat ibu pemilik kantin Two Flower (sic! kekekekkkk) dan sotonya—yang rasanya biasa-biasa saja tapi ngangenin, ibu kos, Pak Satiwi, bapak petugas kandang penyu, bapak asisten petugas kandang penyu yang sudah membiarkan Fivi melepas penyu di pantai, dan terima kasih sebesar-besarnya buat “temen-temen dari UI” yang membuat Pulau Pramuka jadi tambah sempit.
Nantikan piknik selanjutnya.
(Denger-denger sih ada penginepan gratis di Pulau Umang buat 17 orang. 22-25 Des kayaknya pas tuh hehehehe. Btw ada yang tau Pulau Umang??? Gw sih enggak hehehehe)
Subscribe to:
Posts (Atom)