Blog

Papan reklame dan tukang foto

Mungkin 10 tahun atau 20 tahun lagi Anda akan menemukan papan reklame saat menyelam di antara terumbu karang.

Pemanfaatan media iklan luar ruang sudah luar biasa hebat. Jika 20 tahun silam media luar ruang hanya berarti papan reklame ditambah spanduk dan umbul-umbul, maka saat ini media luar ruang itu bisa berupa neonsign, neonbox, TV plasma 360 derajat, bus ad, bus shelters, airport, taxi displays, shopping malls, dan lain-lain. Nah tulisan ini bisa jadi tambah serius dan mirip-mirip artikel di majalah Swa bila diteruskan... :)

Sebenarnya sih saya tidak anti-anti amat sama iklan (ya iyalaaaaah... hehehe) cuman ya mbok yao. Mosok motret jalan kecil dengan latar Gunung Lawu di Magetan saja kok ya susah bener. Kalo dapet sudut yang pas, papan reklame Djarum segede gambreng di tengah jalan terpaksa in frame. Kalo sudut pengambilan gambarnya diubah enggak pake iklan, komposisinya malah aneh. Serba salah.

Tapi iklan memang sudah merajalela. Dari pagi-pagi bangun tidur sampai tengah malam pas mo tidur lagi, entah ada berapa banyak banyak iklan yang sudah kita lihat. Dalam satu hari saya bisa menemukan sepuluh (bahkan lebih) varian kampanye Untung Beliung BRItama di berbagai media: radio, media cetak, TV, dan papan reklame.

Seorang teman pernah bilang, satu-satunya tempat tanpa iklan adalah tempat pemakaman umum. Saat itu saya mengangguk-angguk mengiyakan, karena kalo dipikir-pikir memang tidak ada produk yang beriklan di TPU. Terus terang saya juga tidak tahu kenapa tidak ada produk yang beriklan di situ, padahal rasa-rasanya lokasi di sekitar kuburan termasuk lokasi dengan “rating” bagus di hari-hari tertentu. Mencari “produk” yang relevan dengan lokasi ini rasanya tidak susah-susah amat. Minimal iklan layanan masyarakat bisa mejeng di situ. Nah, tapi sampai sekarang sepertinya belum ada yang kepikiran berkampanye di kuburan. Setahu saya sih belum ada. Tapi kalo pun memang tidak ada, siapa pula yang mo terus-terusan motret di kuburan?

Iklan peraih perak di Pinasthika Award 2006.
Nggak Ada Loe, Agency: Indra Triwahyudy Yogyakarta

3 comments:

Okky said...

Hahahaha.... lucu juga. Jarang ada iklan di kuburan hehehehe.

bajigur inc said...

wow.. ternyata iklanku ada disini ya.. soal iklan dikuburan memang bagus, tapi akhirnya menyangkut etika, krn orang ke kuburan gak mengharapkan ada iklan produk dll.. tapi situasi yang hening. pemilihan media kalo gak pas nanti bisa ditolak oleh konsumen.. ati2.. thanks atas di muat iklannya. perjuangan belum selesai... :)

Unknown said...

wah sori rada telat baca dan ucapannya. tapi selamat ya, mas. hehehe... iklannya inspiratif bgt.

cheers
victor