300 oh 300
Anjing pertama adalah saat si kuda jingkrak di depan gedung berpilar itu.
Anjing kedua adalah saat si oracle menari dengan asap menggantung (anj.........ng).
Anjing ketiga untuk kapal-kapal Persia yang diombang-ambing ombak.
Tulisan ini akan terlalu banyak menggunakan kata anjing bila diteruskan, dan itu tidak baik untuk pembaca cerdas seperti Anda, dan penulis santun seperti saya.
Pesan saya, janganlah membebani Pak Zack, yang biasanya "cuma" jadi tukang bikin iklan dan "cuma pernah" jadi jawara festival iklan Clio serta Cannes itu, dengan menaruh harapan terlalu "besar" bahwa ia akan menghasilkan film populer (baca: apa saja asal sesuai formula/resep dan semua senang—persis kayak musik Indonesia). 300 tidak diproduksi untuk membuat Anda menangis, atau mendadak bangga ketika menemukan kedalaman pesan. 300 hanya pesta warna gosong plus dodge and burn di atas seluloid selama... 30 menit, kan? Mosok sih sampe 2 jam? Terlalu pendek, memang.
Semua cuplikan gambar diambil dari sini.
Ada
Nah gw pengen berbagi “pemahaman” itu di sini. Mitologi yang gw pilih adalah Percintaan Perseus dan Andromeda. Kenapa Andromeda? Soalnya nama ini gw kenal banget semasa masih suka nonton Saint Seiya : ).
Jadi ceritanya si kraken mo makan Andromeda. Eh Perseus yang kebetulan lewat situ sekonyong-konyong nyelametin Andromeda. Eh gak lama bedua udah jadi laki-bini.
Perseus Rescuing Andromeda, karya Joachim Wtewael (1611)
Roger Saving Angelica, karya Jean-Auguste-Dominique Ingres (1839)
Nah, karya yang terakhir ini rada modern dan sangat terpengaruh sama gerakan yang lagi ngetren. Bener2 anak zaman deh :)
Perseus and Andromeda-A Role Reversal, karya Cneofotistos (2002)